Internasional HAJI 2024

Menag: Alhamdulillah Peristiwa Muzdalifah Tahun Lalu Tidak Terulang

Sab, 22 Juni 2024 | 13:30 WIB

Menag: Alhamdulillah Peristiwa Muzdalifah Tahun Lalu Tidak Terulang

Menag Yaqut Cholil Qoumas saat kegiatan 'Menag Menyapa dan Mengapresiasi Petugas PPIH Arab Saudi' di Hotel Burj Al-Wahdah Al-Mutamayez, Jarwal, Makkah, Rabu (19/6/2024) malam. (Foto: MCH 2024)

Makkah, NU Online
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) mengucap syukur atas tantangan mabit di Muzdalifah yang berhasil tertangani tanpa pada penyelenggaraan ibadah haji tahun 1445 H/2024 M. Gus Yaqut mengapresiasi kerja keras petugas haji Indonesia 2024 yang sigap melayani jamaah.

 

“Kita sangat bersyukur, tantangan kemarin adalah Muzdalifah. Tahun ini berkat kerja keras Saudara-saudara sekalian, jamaah haji mabit di Muzdalifah sudah bersih pukul 07.30 WAS,” ujar Menag di hadapan ratusan Petugas Penyelanggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi saat acara 'Menag Menyapa dan Mengapresiasi Petugas PPIH Arab Saudi' di Hotel Burj Al-Wahdah Al-Mutamayez, Jarwal, Makkah, Rabu (19/6/2024) malam.

 

Ia menceritakan, kondisi tahun ini jauh berbeda dari tahun lalu karena peristiwa Muzdalifah menyisakan trauma pada jamaah. Tahun lalu jamaah haji Indonesia baru bisa dievakuasi sampai bersih hingga pukul 14.00 WAS pada 10 Dzulhijjah siang.

 

"Atas nama Pemerintah dan jamaah saya sampaikan terima kasih buat Saudara-saudara sekalian PPIH Arab Saudi. Berkat kalian trauma tahun lalu bukan tidak mungkin terjadi kembali,” kata Gus Yaqut.

 

Ia menyampaikan, penyelenggaraan haji tahun ini lebih baik dibandingkan tahun lalu. Persoalan Mina yang disebut overload terus diupayakan solusi terbaiknya oleh Pemerintah.

 

"Soal Mina, dari dulu ukuran tendanya begitu, jamaahnya bertambah. Di jamarat desak-desakan, di masjid (Masjidil Haram) juga desak-desakan. Ini memang enggak patut dimaklumi tapi Pemerintah akan terus berusaha bagaimana memberikan pelayanan terbaik buat jamaah,” kata Gus Yaqut.

 

Di hadapan petugas haji Indonesia 2024, Gus Yaqut mengatakan penyelenggaraan ibadah haji selalu menjadi sorotan publik karena ini tugas yang dilindungi Undang-Undang.

 

"Banyak orang yang matanya menatap kita, kita harus tetap semangat, meski ada dari mereka yang menatap keluar kata-kata yang menyakitkan kita, kata-kata yang tidak sesuai dengan fakta yang terjadi sebenarnya, tidak usah berkecil hati dan sakit," katanya.


Gus Yaqut meminta hal itu dijadikan sebagai semangat untuk memberikan layanan terbaik pada jamaah.


Gus Yaqut mengatakan, terkadang orang yang membenci kita bukan karena kita berbuat buruk atau berperilaku jahat. "Tetapi sebaliknya, orang benci pada kita, tidak suka pada kita karena kita bekerja dengan sebaik-baiknya," katanya.


Mereka sedang iri, kata Gus Yaqut, karena saudara sekalian semua sedang berbuat baik.

 

Kepada petugas haji, Menag Gus Yaqut meminta untuk fokus kerja memberikan pelayanan terbaik kepada jamaah. Menurutnya, tidak perlu mempedulikan tanggapan dari pihak luar.

 

"Kalau misal ada efek-efek lain misal efek politik, biar saya yang nanggung. Enggak usah mikir. Isu politik biar saya yang mendengarkan, biar saya yang menghadapinya,” tandasnya.