Jakarta, NU Online
Fatayat NU DKI Jakarta menggelar Konferensi Wilayah pada Ahad (11/4) di Hotel Grand Cempaka Jakarta dengan tema Adaptasi Tantangan Masa Kini untuk Ketahanan Perempuan.
Ketua PW Fatayat NU DKI Jakarta Hj Rahayu Sri Rahmawati menyampaikan pembukaan Konferwil 15 Fatayat NU DKI Jakarta dengan tarian Sufi yang melambangkan cinta sebagai bahasa universal. Diharapkan seluruh kader Fatayat NU mampu melawan radikalisme dan juga teroris yang belakangan ini sedang marak khusunya di Jakarta kejadian perempuan mendatangi mabes Polri dengan menembakkan senapan.
Ia juga mengatakan Fatayat NU DKI Jakarta bisa bersinergi dengan Pemprov DKI Jakarta.
Ketua Cabang Fatayat NU Jakarta Barat Nur Laila berharap pada konferensi wilayah ke-15 Provinsi DKI Jakarta akan melahirkan pemimpin baru untuk Fatayat NU Provinsi DKI Jakarta yang bisa membawa kemaslahatan dan bisa membawa perubahan yang lebih baik.
"Fatayat NU se-DKI Jakarta bisa merangkul bisa mengayomi dan bisa mengaplikasi semua ajaran ajaran Ahlussunnah wal Jamaah Annahdliyah khususnya di masyarakat DKI Jakarta karena teramat sangat penting untuk aplikasi dan mengamalkan ajaran ajaran NU di DKI Jakarta," ungkapnya.
Diharapkan Fatayat NU Provinsi DKI Jakarta dari PW sampai dengan PC, PAC, dan ranting bisa kompak dan bersinergi untuk sama-sama memajukan NU di DKI Jakarta. "Harapan saya sederhana tapi yang penting kita bisa melaksanakannya sampai dengan lima tahun ke depan," katanya.
Keberpihakan Fatayat NU dalam isu-isu strategis bisa diwujudkan dengan memilih pucuk kepemimpinan yang berpihak terhadap masalah-masalah tersebut. "Tentunya ke depan, pemimpin Fayat NU harus sosok yang peduli akan isu-isu strategis dan lepas dari intetvensi dari pihak mana pun," ujarnya.
Konferensi Wilayah provinsi DKI Jakarta menghasilkan Ketua Kusnaini secara aklamasi.
Wakil Gubernur DKI Jakarta . Ahmad Riza Patria mengatakan Konferensi Wilayah XV Fatayat NU DKI Jakarta diharapkan memberikan andil besar yang signifikan bagi para anggotanya kaum perempuan dan warga negara serta memperjuangkan pemberdayaan perempuan dan emansipasi dengan misi yang diembannya. "Yaitu membangun dan kritis terhadap isu keperempuanan untuk mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender serta menguatkan sumber daya manusia," katanya.
Dengan konferwil ini diharapkan juga dapat berperan lebih aktif di program-program pembangunan antara lain program pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, pemberantasan sarang nyamuk di lingkungan permukiman, penerapan kesehatan di lingkungan masyarakat, pemberantasan narkoba, prostitusi online, mencegah kekerasan dalam rumah tangga.
Selain itu dapat menjadi motor penggerak peningkatan SDM melalui keterampilan bagi kaum wanita muslimah dan warga Jakarta lainnya dengan teguh pada prinsip menyebarkan Islam rahmatan lil alamin.
Konferwil ini dihadiri oleh 6 Pimpinan Cabang, 44 Pimpinan Anak Cabang, dan 200 kader Fatayat NU DKI Jakarta.
Kontributor: Siti Mubayanah
Editor: Kendi Setiawan
Terpopuler
1
Viral Cek Khodam di Medsos, Begini Hukumnya dalam Islam
2
Tiba di Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya dan Rombongan Di-Peusijuek
3
Penyebab Fenomena 'Ipar adalah Maut' dan Pencegahannya
4
Apakah Cek Khodam Sama dengan Meramal? Begini Penjelasannya
5
Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf Isi Seminar Kebangsaan 'Mencari Pemimpin Ideal untuk Aceh'
6
PCNU Buleleng Akan Pamerkan Foto dan Dokumen Sejarah NU
Terkini
Lihat Semua