![Era Medsos, Transformasi Dakwah dari Tatap Muka ke Digital](https://storage.nu.or.id/storage/post/16_9/mid/1615946682.jpg)
Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Batang, Jawa Tengah saat meresmikan tim multimedia. (Foto: NU Online/Zaenal)
Zaenal Faizin
Kontributor
Batang, NU Online
Dunia dakwah telah mengalami transformasi. Kini dakwah melalui media sudah akrab di masyarakat. Sebab lebih banyak jangkauanya. Metode dakwah pun dapat disesuaikan dengan tingkat sosial dan minat masyarakat.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Batang, Jawa Tengah, HM Aqsho saat peluncuran tim multimedia Kelompok Kerja Penyuluh (Pokjaluh) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Batang, Selasa (16/3) di salah satu resto di Batang.
“Insyaallah dari penyuluh agama Islam kabupaten Batang ini akan menyebar dakwah-dakwah yang luar biasa. Digemari oleh masyarakat kita semuanya,” katanya.
Ia menjelaskan, penyuluh agama menjadi ujung tombak Kementerian Agama dalam menyampaikan program pembangunan pemerintah dan pembinaan masyarakat melalui bahasa agama.
“Penyuluh agama Islam tentu adalah sebagai muballig, sebagai penyampai. bertugas sebagai mubayyin, juru penerang. sebagai mubassyir, pemberi kabar gembira. Dan tentu ini adalah tugas mulia,” terangnya.
Disisi lain, lanjutnya, para penyuluh tentu akan menghadapai tantangan dalam menyampaikan pesan dakwahnya kepada masyarakat. Oleh karena itu para penyuluh harus tergerak untuk memanfaatkan fasilitas teknologi informasi yang sangat terbuka, apalagi di tengah berkembangnya revolusi industri 4.0.
“Ini tantangan bagi kita. Saat ini semua ada di tangan. Sekarang ngaji ada di HP. Di sana apa saja ada. Ini peluang bagi kita semuanya,” ungkapnya.
Berkembangya dunia digital memberikan peluang seluas-luasnya untuk menyampaikan pesan-pesan kebaikan. Ketika hari ini berdakwah dengan tatap muka masih dibatasi karena pandemi, maka dakwah dengan perantara media sosial menjadi sebuah solusi.
“Ketika berdakwah dengan face to face (tatap muka) hanya (diikuti) beberapa orang saja. Tapi kalau melalui media, disampaikan dengan menarik, (akan) banyak yang jempol. Bahkan sampai ribuan, jutaan,” jelasnya.
Katanya, bila saat ini dakwah billisan sudah berhasil menarik publik. Saatnya dakwah digital melalui media sosial, seperti facebook, twitter, YouTube, digencarkan. Itulah di antara tuntutan kekinian seiring berkembangnya jagat maya.
“Saatnya penyuluh agama Islam tampil di dunia maya, menggema di mana-mana. Kuasai betul teknologi, media. Kita akan menjadi pemenangnya,” ujarnya.
Ia juga berharap para penyuluh agama Islam untuk terus meningkatkan kompetensinya. Dengan terus memperdalam ilmu agama dan ilmu-ilmu yang lain.
“Setidaknya ada empat kompetensi yang harus dimiliki penyuluh agama Islam. Yaitu kompetensi ilmu agama, komunikasi, sosial, dan tak kalah pentingya adalah kompetensi moral,” tandasnya.
Acara peresmian tim multimedia itu, selain dihadiri oleh para penyuluh agama Islam se-Kabupaten Batang, juga dihadiri oleh Kasi Bimas Islam Kemenag Batang, H Sodikin Rusydi dan Ketua Pokjaluh, Hj Al Mukarromah.
Kontributor: Zaenal Faizin
Editor: Aryudi A Razaq
Terpopuler
1
Viral Cek Khodam di Medsos, Begini Hukumnya dalam Islam
2
Tiba di Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya dan Rombongan Di-Peusijuek
3
Penyebab Fenomena 'Ipar adalah Maut' dan Pencegahannya
4
Apakah Cek Khodam Sama dengan Meramal? Begini Penjelasannya
5
Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf Isi Seminar Kebangsaan 'Mencari Pemimpin Ideal untuk Aceh'
6
PCNU Buleleng Akan Pamerkan Foto dan Dokumen Sejarah NU
Terkini
Lihat Semua