Sebuah organisasi besar karena memiliki jumlah anggota besar dan sekaligus memiliki pemimpin yang berpikir besar. Dahulu NU maju dan disegani baik oleh pemerintah Indonesia, termasuk oleh penjajah Belanda dan Jepang termasuk Inggris, karena NU dipimpin oleh orang-orang yang berpikir besar.
Demikian disampaikan peneliti sosial H Enceng Shobirin Najd kepada NU Online di kantor PBNU Jakarta, Sabtu (20/3) terkait pelaksanaan Muktamar NU. Menurut Enceng yang juga anggota tim perumus komisi rekomendasi Muktamar ke-32 NU, pemikiran besar bisa lahir dari anak-anak orang kecil dari kalangan warga NU.<>
āDahulu memang NU kebanyakan berasal dari anaknya orang kecil tapi mampu berpikir besar, sehingga NU menjadi organisasi besar dan disegani, baik oleh kawan maupun lawan. PKI dan Masyumi tidak bisa sembarangan terhadap NU, bahkan mereka sangat tergantung pada keberadaan NU,ā katanya.
Namun keadaan sekarang sangat berkebalikan. Organisasi NU, katanya, banyak dipimpin oleh anak orang besar tetapi berpikir kecil dan berwatak kerdil. Demikian juga banyak tokoh anak orang-orang kecil, tetapi mereka sekaligus berpikir kecil, sehingga tidak membawa kemajuan bagi NU.
āSaat ini memang terjadi anomali sosial bahkan anomali kebudayaan karena tidak ada pengkaderan dan dalam kehidupan sosial tidak ada rasa saling percaya. Dengan terjadinya anomali ini siapa saja bisa menjadi pemimpin meski tanpa kualifikasi. Saat ini siapa yang punya ambisi bisa menjadi pemimpin, sementara orang pandai cenderung disingkirkan,ā katanya
Menurutnya, anomali itu jika dibiarkan bisa membuat krisis sosial dan krisis kebudayaan, akibatnya nergara akan mengalami kemerosotan secara budaya. (nam)
Terpopuler
1
PBNU Buka Pendaftaran Beasiswa S1 ke Al-Azhar Mesir, Ini Ketentuan dan Cara Daftarnya
2
Khutbah Jumat: Menjadi Pribadi Lebih Baik di Tahun Baru Islam
3
DKPP Berhentikan Hasyim Asy'ari sebagai Ketua KPU RI karena Kasus Tindakan Asusila
4
Khutbah Jumat Tahun Baru Hijriah: Kiat Memperbaiki Masa Depan
5
Diberhentikan DKPP, Ketua KPU: Alhamdulillah, Terima Kasih
6
Khutbah Jumat: 7 Upaya Menata HatiĀ
Terkini
Lihat Semua