Nasional HAJI 2024

Suhu Panas di Arab Saudi Tembus 51 Derajat Celcius, Jamaah Haji Diimbau Selalu Bawa Air Minum

Jum, 21 Juni 2024 | 20:09 WIB

Suhu Panas di Arab Saudi Tembus 51 Derajat Celcius, Jamaah Haji Diimbau Selalu Bawa Air Minum

Jamaah haji Indonesia sedang berada di pelataran masjid Nabawi. (Foto: MCH2024/Kemenag)

Jakarta, NU Online

Ketua Komnas Haji dan Umrah Mustolih Siradj mengimbau jamaah haji yang masih berada di Arab Saudi untuk menjaga kesehatan dan selalu membawa air minum guna menghadapi gelombang panas ekstrem.


Hal ini disampaikan terkait cuaca ekstrem yang mencapai suhu hingga 51 derajat celsius di beberapa wilayah Arab Saudi selama pelaksanaan ibadah haji tahun 1445 H/ 2024 M.


Mustolih menekankan bahwa menjaga kesehatan sangat penting bagi para jamaah, terutama yang masih harus menunggu kepulangan dalam beberapa kloter berikutnya.


"Saya kira ini menyimpan pelajaran bagi para jamaah yang masih ada di sana, di Arab Saudi. Mereka perlu menjaga kesehatan dan selalu membawa air minum supaya bisa bertahan dari gelombang panas di Arab Saudi," ujar Mustolih kepada NU Online, Jumat (21/6/2024).


Menurutnya, aspek kesehatan ini juga harus menjadi perhatian utama bagi jamaah haji yang akan berangkat di tahun-tahun mendatang.


"Karena ibadah haji adalah ibadah yang betul-betul mengandalkan kekuatan fisik," tambahnya.


Sebelumnya, beredar video yang menunjukkan sejumlah jamaah haji wafat yang tergeletak di pinggir jalan. Jenazah diduga meninggal akibat cuaca ekstrem dengan suhu di atas 50 derajat celsius.


Menanggapi video viral tersebut, Mustolih menggarisbawahi pentingnya melakukan tabayun atau klarifikasi dengan otoritas Arab Saudi.


"Intinya, kita harus tabayun dulu kepada otoritas Arab Saudi, mereka dari negara mana? Visanya haji atau non-haji?" kata Mustolih.


Mustolih menjelaskan, jika jenazah jamaah haji yang tergeletak di jalanan itu adalah warga negara Indonesia (WNI) dengan visa haji, maka akan diurus oleh petugas haji di sana. Namun, jika visa yang digunakan adalah non-haji, maka Kementerian Luar Negeri yang bertanggung jawab terkait pengurusan jenazah dan melaporkan kepada keluarga yang bersangkutan.


"Yang repot kalau visa non-haji. Ini Kementerian Luar Negeri yang harus membantu upaya agar diurus dengan baik jenazahnya dan bisa dilaporkan kepada keluarga yang meninggal," tutupnya.


Terkait hal tersebut, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama, Hilman Latief, juga memastikan bahwa video yang beredar tidak terkait dengan jamaah haji Indonesia.


"Gambar yang beredar tidak mencerminkan yang terjadi pada jamaah kita. Jumlah jamaah yang wafat memang banyak, tapi tidak sebanyak tahun lalu. Video yang tersebar itu bukan terkait dengan jamaah kita," ujar Hilman.