Nasional

Kaleidoskop 2023: Terjadi 2 Gerhana Matahari dan 2 Gerhana Bulan

Ahad, 31 Desember 2023 | 15:00 WIB

Kaleidoskop 2023: Terjadi 2 Gerhana Matahari dan 2 Gerhana Bulan

Peristiwa gerhana bulan. (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online

Selama tahun 2023, terjadi empat kali peristiwa gerhana, yakni dua kali gerhana matahari dan dua kali gerhana bulan. Namun, tidak semua gerhana yang terjadi tersebut bisa diamati di Indonesia. Tidak semua gerhana juga dianjurkan untuk melakukan shalat sunnah gerhana.


1. Gerhana Matahari

Gerhana pertama di tahun 2023 terjadi pada Kamis (20/4/2023). Gerhana ini merupakan gerhana matahari hibrid. Gerhana matahari hibrid ini tampak atau terlihat di seluruh Indonesia sebagai gerhana sebagian.


Gerhana Matahari ini terjadi mulai pukul 09.29.27 WIB. Gerhana Matahari berada di titik puncaknya pada pukul 10.45.23 WIB. Gerhana Matahari berakhir pada pukul 12.06.41 WIB. Lama gerhana ini 2 jam 37 menit 14 detik.


Gerhana matahari ini terjadi pada akhir bulan Hijriyah saat bulan mengalami konjungsi dan posisinya sejajar dengan matahari dan bumi dalam satu garis ekliptika.


"Gerhana matahari bisa terjadi di akhir bulan Qamariyah pada fase bulan mati, atau ijtimak atau ada yang menyebut juga konjungsi. Itu pun baru terjadi kalau posisi matahari, bulan, dan bumi dalam satu garis ekliptik atau zodiak yang sama dan derajat yang sama," terang KH Sirril Wafa, Ketua Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU), Selasa (11/4/2023).


Jadi, gerhana matahari terjadi jika nilai longitude matahari dan bulan atau jarak posisi matahari dan bulan pada garis edarnya dari titik Aries persis dalam derajat yang sama.


Menurut penuturan Kiai Sirril, gerhana matahari ini jika pun disebut memiliki siklus, tidak beraturan. Hanya saja, dalam waktu tertentu, akan ada kondisi yang hampir serupa, tetapi tidak persis sama.


2. Gerhana Bulan Penumbra

Gerhana berikutnya merupakan gerhana bulan penumbra. Peristiwa ini terjadi pada Jumat (5/5/2023) malam hingga Sabtu (6/5/2023) dini hari. Gerhana ini dapat disaksikan masyarakat Indonesia, sebagian besar Asia, Australia, sebagian kecil Afrika, dan sebagian Rusia.


Gerhana bulan penumbra akan dimulai pada pukul 22.12.09 WIB, 23.12.09 WITA, dan 00.12.09 WIT. Sementara puncak gerhana penumbra akan terjadi pada 00.22.52 WIB, 01.22.52 WITA, dan 02.22.52 WIT. Akhir gerhana akan terjadi pada 02.33.36 WIB, 03.33.36 WITA, dan 04.33.36 WIT.


3. Gerhana Matahari Cincin

Gerhana Matahari Cincin terjadi pada Sabtu malam Ahad (14-15/10/2023) atau bertepatan dengan 29 Rabi'ul Awal 1445 H. Namun, gerhana kali ini tidak tampak dari Indonesia. Hal ini mengingat terjadi saat Matahari di Indonesia sudah terbenam.


"Seluruh Indonesia diperhitungkan tidak akan mempunyai kesempatan untuk menyaksikan Gerhana Matahari ini, karena gerhana terjadi manakala waktu di Indonesia sudah malam hari dan Matahari sudah lama terbenam," kata KH Sirril Wafa, Ketua Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), melalui siaran tertulis Nomor 006 / PR / LF ā€“ PBNU / X / 2023 pada Sabtu (14/10/2023).


Gerhana Matahari Cincin ini dapat terlihat dari negara bagian Alaska, Amerika Serikat di wilayah paling barat untuk awal gerhana, yakni pukul 05.21 waktu lokal atau bertepatan dengan pukul 23:21 WIB. Saat Matahari terbit, kondisinya sudah dalam fase gerhana


Sementara titik puncak gerhana pada pukul 01:01 WIB atau 13:01 waktu lokal terjadi di Costa Rica dengan durasi annularitas mencapai maksimum diperhitungkan 5 menit 17 detik.


Adapun titik paling timur untuk akhir gerhana terjadi pada pukul 01:25 WIB atau bertepatan dengan pukul 18:34 waktu lokal yang berlokasi di Senegal. Kondisi gerhana terjadi saat Matahari dalam proses terbenam.


4. Gerhana Bulan Sebagian

Gerhana bulan sebagian dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia pada Ahad (29/10/2023). Dalam gerhana ini, umat Islam pun disunnahkan untuk melakukan shalat khusuf.

 
  1. Awal fase sebagian (U1): pukul 02.35.22 WIB
  2. Puncak fase sebagian: pukul 03.13.04 WIB
  3. Akhir fase sebagian (U4): pukul 03.52.45 WIB.


Berdasarkan data di atas, gerhana terjadi dalam waktu 1 jam 17 menit dengan persentase gerhana tampak 12 persen dari seluruh piringan permukaan bulan.


Dijelaskan, bahwa Gerhana Bulan (al-khusuf al-qamar) terjadi saat Bumi, Bulan, dan Matahari benar-benar sejajar dalam satu garis lurus ditinjau dari perspektif tiga dimensi dengan Bumi berada di antara Bulan dan Matahari.