Daerah

Warga Lasem Meriahkan Haul Mbah Sambu

Jum, 10 Oktober 2014 | 08:05 WIB

Rembang, NU Online
Warga Lasem selama 3 hari memperingati haul Sayid Abdurrahman Basayaiban wafat 1671 atau yang lazim dikenal masyarakat dengan sebutan Mbah Sambu di Masjid Jami’ Lasem, Rembang. KH Zaki Abdul Hamid Baidlawi memimpin tahlil di puncak haul, Kamis (9/10). Sementara sebelumnya warga bersholawat, menyaksikan penampilan 60 grup hadroh, dan menikmati pementasan tari sufi Rumi.
<>
Acara yang setahun sekali rutin diadakan pada 14 Dzulhijjah tahun ini diisi dengan tahlil, khataman Al-Qur’an, sunatan massal, dan prosesi pemberangkatan atau pemulangan jamaah haji.

“Semoga haul ini memberikan berkah bagi semua warga,” kata Kiai Zaki berdoa.

Mbah Sambu ialah putra Pangeran Benawa, putra dari Jaka Tingkir alias Raja Kerajaan Pajang Sultan Hadiwijaya, cikal bakal Kerajaan Mataram Islam. Ia diambil menantu oleh Sultan Trenggono Raja Kerajaan Islam Demak.

Mbah Sambu berjasa menyiarkan agama Islam di Lasem. Wilayah Lasem saat itu meliputi Sedayu Gresik, Tuban, Rembang, Pati sampai Jepara. Atas jasanya menjaga stabilitas keamanan itu Mbah Sambu yang  juga menantu  Adipati Lasem diberi tanah perdikan kampung Kauman termasuk lokasi Masjid Jami’ Lasem sekarang.

Keturunan Mbah Sambu meninggalkan rumah gedong di kampung Kauman desa Karang Turi. Sampai sekarang rumah gedong tua peninggalan abad 17 itu masih berdiri megah, sejumlah kepala keluarga menempatinya. Mbah Sambu juga tercatat dalam sejarah sebagai asal usul masyayikh Lasem, Pesantren Tebuireng, dan Tambakberas Jombang sebagai leluhur mereka.

Masyarakat Lasem dihibur karnaval berkeliling jalan raya Surabaya-Semarang  di seputar Lasem tidak kurang 3 jam diikuti puluhan regu sebanyak sekitar 1800 orang dari berbagai  sekolah dan pondok pesantren, organisasi kemasyarakatan, dan perguruan tinggi. Mereka berpartisipasi secara sukarela. Berbagai corak ditampilkan peserta pawai. Ada beberapa SD/MI menurunkan grup marching band yang tampil sangat dahsyat.

Kegiatan berbasis budaya local di atas dalam rangkain kegiatan haul tersebut diharapkan nantimya dikembangkan terus. Tahun depan dari elemen masyarakat dapat mengusulkan tambahan beberapa agenda rangkaian kegiatan Haul Mbah Sambu, seperti pameran seni Islam termasuk kaligrafi dan batik. (Abdullah Hamid/Alhafiz K)